BERITA ISLAMI MASA KINI: Fakta Menakjubkan Dari Urin Bayi Laki-laki dan Perempuan
ARTIKEL ISLAM TERBARU - Urin bayi laki-laki dibersihkan dengan disiram atau diperciki air dan urin bayi perempuan dicuci. Qatadah rahimahullah berkata: "Ini kalau keduanya belum memakan makanan, sedangkan jika sudah memakan makanan maka dicuci urin dari keduanya." (HR. Ahmad Dalam Musnad Belian No.563).
Islam telah merinci perincian yang sangat rinci dalam masalah najis, karena sesungguhnya najis adalah tempat-tempat dimana di dalamnya terdapat banyak sumber penyakit. Islam sendiri menjadikan urine bayi laki-laki sebagai bagian dari najis mukafah (ringan) dan juga cukup dibersihkan dengan percikan air di atasnya. Sementara urine bayi wanita masuk ke dalam golongan najis mutawasitah (sedang) dan tidak sempurna cara pembersihannya kecuali dengan mencuci sisa-sisanya dengan air. Lalu mengapa Islam membedakan urine bayi laki-laki dengan bayi perempuan?
Baca juga Mitos Kehamilan Dalam Islam
Sebuah eksperimen ilmiah modern telah mengungkap rahasia di balik pembedaan antara urine bayi laki-laki dan bayi perempuan, dengan hasil tersebut maka mereka menetapkan bahwasanya ada perbedaan di antara keduanya. Penelitian ilmiah modern yang dilakukan di bidang ini mengungkapkan adanya perbedaan urine bayi laki-laki dan bayi perempuan. Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Para peneliti mengelompokkannya ke dalam empat umur (umur di bawah 1 bulan, umur 1-2 bulan, umur 2-3 bulan dan lebih dari 3 bulan dengan kemungkinan meningkatnya jumlah konsumsi makanan). Sampel dikumpulkan dan diangkut langsung untuk diperiksa secara laboratoris dan proses itu berlanjut selama beberapa bulan dengan mempertimbangkan tingkat maksimum sterilisasi dan menghindari kontaminasi. Kajian tersebut menggunakan metode yang digunakan dr. Hans Chrisian Gram yang ditemukan pada tahun 1884 dalam pewarnaan bakteri atau metode Gram Staining.
Di warna ungu menunjukkan bakteri gram positif dan warna merah untuk negatif. Semua sampel yang diuji dengan memilih gudang bakteri mikroskopis digunakan untuk menghitung jumlah bakteri dengan menggunakan standar pembesaran 100 kali lipat. Kemudian ditemukan bahwa semua gram negatif dan diklasifikasikan bahwa ia masuk sebagai bakteri escherichia coli hasilnya pun adalah sebagai berikut:
- Pada kelompok usia 0-30 hari, bakteri urine bayi perempuan 95,44% lebih banyak.dibanding dengan urine bayi laki-laki di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urine bayi perempuan mencapai 41,9 sedangkan bidang yang sama untuk bayi laki-laki hanya berjumlah 2 saja.
- Pada kelompok usia 1-2 bulan, bakteri urine bayi perempuan 91,48% lebih banyak lebih banyak dibanding urine bayi laki-laki di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urine bayi perempuan mencapai 24,1 sedangkan bayi laki-laki hanya 2,25.
- Pada kelompok usia 2-3 bulan, bakteri urine bayi perempuan 93,69% lebih banyak dibandingkan urine bayi laki-laki di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urine bayi perempuan mencapai 24,1 sedangkan bayi laki-laki hanya 1,6.
- Pada kelompok usia 3 bulan, bakteri urine bayi perempuan 69% lebih banyak dibandingkan urine bayi laki-laki di mana jumlah bakteri di bidang mikroskopis untuk urine bayi perempuan mencapai 13,9 sedangkan bayi laki-laki hanya 6,8.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase pada bayi perempuan adalah tinggi sejak hari-hari awal usianya, ini tanpa melihat perkembangan usia dan apakah ia sudah mulai mengkonsumsi makanan atau tidak. Adapun bayi laki-laki, maka keberadaan jumlah bakteri jauh lebih rendah pada hari-hari pertama usianya, namun persentase ini mulai meningkat secara bertahap dengan berlalunya waktu terutama ketika melewati bulan ketiga dari usianya karena bayi sudah mulai mengkonsumsi makanan.
Source: Berita Islami Masa Kini Trans TV 23 Maret 2016